1/04/2009

Eddy Crayn Hendrik:

  RIWAYAT SINGKAT PENULIS
   
  Menurut bintang, penulis dilahirkan pada rasi Gemini, yaitu
  tanggal 6 Juni, tahun 1943, ketika bumi Indonesia masih
  dalam asuhan "saudara tuanya," yang kemudian sesudah dibom
  atoom, menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Amerika dan
  sekutunya. Saya dilahirkan tanggal enam, bulan yang keenam
  pada hari keenam jam enam pagi. Apakah pembaca percaya itu
  ataukah tidak, terserah, tetapi begitulah yang dituliskan
  oleh bapak pendeta ketika mempermandikan saya pada tanggah
  27 Nopember 1949 di Pekalongan. Saya anak Kristen, tetapi
  jelas bukan Kristen abangan, sebab pada tahun 1936 ayah
  saya, Izaak Hendrik, telah lulus dari Kweekschool van het
  Leger Des Heils Bandung, yaitu sekolah Opsir, atau sekolah
  pendeta dari sekte Bala Keselamatan, masih termasuk mashab
  Methodist - Inggris.
   
  Oleh karena sejak kecil saya sudah harus membaca Injil, maka
  akhirnya saya mahir dalam menghapal dan mengetahui ayat-ayat
  Injil, seperti para pendeta dan calon pendeta pada umumnya.
   
  Meskipun ayah saya pengikut faham Protestan, tetapi saya
  disekolahkan di sekolah Katolik, yaitu pada waktu di S.R.
  tiga tahun lamanya, S.M.P. dua tahun lamanya, dan di S.M.A.
  setahun pula. Selebihnya saya bersekolah di sekolahan
  Kristen (Protestan maksudnya). Dalam sekolah Katolik saya
  harus pula mempelajari agama Katolik, sebab disana, andaikan
  murid itu pandai sekalipun bila vak agama (Katolik tentunya)
  mendapat angka 5, tidak akan ia dinaikkan kelasnya. Waktu
  saya duduk dikelas dua S.M.P., saya dikeluarkan, karena saya
  menentang pateer Paulinos yang mengajarkan Sejarah Dunia,
  yang dalam menerangkan tentang Reformasi, banyak sekali saya
  rasakan menyinggung kenyataan yang saya peroleh dalam agama
  Protestan. Didalam kehidupan saya dalam agama Kristen, saya
  merasakan amat bahagia, sebab saya adalah seorang diantara
  sekian banyak orang yang telah diselamatkan oleh Yesus juru
  selamat saya, Anak Allah yang telah turun kedunia mati ganti
  dosa-dosa kita. Saya sangat fanatik pada agama saya, sebab
  negeri saya, (Timor Kupang) 95% Kristen, lagi pula banyak
  paman-paman saya yang menjabat penetua, yaitu
  pendeta-pendeta kecil didesa disamping ayah sayapun adalah
  seorang pendeta. Itulah makanya saya pernah bermukim setahun
  lamanya dalam sekolah pendeta jalan Kramat Raya 55 Jakarta,
  yaitu kira-kira tahun 1962. Islam bagi saya adalah bukan
  suatu agama. Islam itu kolot, Islam identik dengan Arab,
  sedangkan Arab itu kikir. Agama Islam tidak memperoleh
  keselamatan Illahi, sebab tidak mengakui Yesus sebagai
  anakNya yang tersalib ganti dosa dan salah kita. Ia, bila
  hendak sembahyang harus berteriak-teriak dahulu, dan mencuci
  kaki serta meminum air bekas cuciannya, alangkah kotornya.
  Islam itu kejam, mengacaukan negara kita, mau pula merubah
  dasar negara kita menjadi negara Islam, dan untuk itu ia
  memberontak.
 NUBUATAN DANIEL TENTANG ISLAM
 
  Didalam kitab Nabi Daniel dapat kita menjumpainya pada pasal
  2 ayat 44-45: "Maka pada zaman raja-raja oleh Allah di
  surga, akan diadakan suatu kerajaan, yang pada
  selama-lamanya tiada dapat dibinasakan. Maka kerajaan itu
  tiada kuserahkan kepada salah satu bangsa lain, dan dia
  itupun akan menghancurkan dan meniadakan segala kerajaan
  itu, tetapi ia sendiri akan kekal sampai selama-lamanya.
 
  Maka itulah sebabnya, tuanku melihat sebuah batu gunung
  gugur dengan sendirinya dengan tiada tulungan tangan, lalu
  dihancur luluhkannya besi dan tembaga, dan tanah liat, dan
  perak dan emas. Bahwa Allah ta'ala sudah memaklumkan kepada
  tuanku, barang yang akan jadi pada kemudian hari, bahwa
  sesungguhnya inilah mimpi tuanku itu, dan tentulah
  takbirnya.
 
  Umumnya bapa-bapa Gereja dan Ulama-ulama Islam hampir
  sepaham bahwa kerajaan besar yang menggantikan kerajaan
  Babilonia, menguasai daerah-daerah bebas kekuasaannya di
  timur tengah ialah Persia, kemudian Macedonia, Assyria,
  kemudian Romawi. Tetapi kerajaan kelima yang berupa
  "Campuran besi dan tanah liat" dan "Kerajaan keenam" yang
  penutup, yang berupa "Batu gunung" yang menghancurkan itu
  dalam penafsirannya terbit perbedaan paham diantara mereka.
 
  Pemimpin-pemimpin Gereja bersikeras menafsirkan bahwa yang
  dimaksud dengan batu gunung ialah kerajaan Kristus. Tetapi
  harus diingat, bahwa kerajaan Kristus sudah 16 abad lamanya
  mereka tunggu-tunggu, atau mungkin sudah 20 abad lamanya
  belum juga datang. Siapakah kerajaan yang "lain daripada
  kerajaan terdahulunya" yang telah muncul sesudah kejatuhan
  Romawi? Jawabnya ialah: Kerajaan Islam. Jikalau pada tahun
  426 M kerajaan Rum Barat tokh akhirnya jatuh juga, maka pada
  sekitar tahun 612 M bangkitlah kerajaan Islam dan mulai
  mengembangkan sayapnja. Sejak dari Jabal El Tarik di Spanyol
  sampai ke Pasai, bahkan Demak dan Rembang di Indonesia.
  Tentaranya bagaikan badai taupan mengamuk menghancurkan
  kerajaan kafir terdahulunya, sehingga lenyaplah mereka
  seperti "debu yang diterbangkan angin."
NABI MUHAMMAD DALAM KITAB ORANG HINDU
 
  Kalau pembicaraan-pembicaraan kita tadi, hanya tersimpul
  dalam Taurat Musa, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka
  khusus mengenai Muhammad ini, terpaksa kami, akan membuka
  buku-buku suci yang lainnya pula, seperti kitab Weda, kitab
  suci ummat Hindu yang usianya sudah 2.500 tahun lamanya,
  sejak lahirnya Sang Sidharta Gautama (623 - 543 SM), bahkan
  mungkin lebih lama lagi. (Hindu usianya lebih tua daripada
  Budha, sedangkan Sidharta Gautama adalah pembawa agama
  Budha). Didalam kitab Weda konon ada tertulis: "Hai sekalian
  manusia, dengarkanlah berita penting ini. Nanti aku
  bangunkan seorang laki laki yang terpuji diantara manusia."
  Laki-laki terpuji dalam bahasa Arab disebutkan "Muhammad."
  Meskipun tafsiran ini mungkin benar, tetapi saya kira belum
  ada kekuatan sama sekali, sebab dalam masa 2.500 tahun itu
  telahl banyak bermunculan laki-laki terpuji dan orang-orang
  gagah seperti Selon, Zarahudza, Socrates, Aristoteles,
  Iskandar Zulkarnain, Yesus, Darius yang Agung, Napoleon,
  Hitler dan masih seribu nama lagi barangkali. Untuk kita
  mengetahui , "laki-laki terpuji yang mana yang dimaksudkan,"
  maka baiklah kini kita baca dalam kitab Beha Pesiyaporana
  (kitab Hindu) yang bunyinya:
 
  "Pada masa itu datanglah seorang laki-laki dari tanah Arab
  namanya Akhmad bergelarkan Muhammad, dan dia akan
  mendapatkan penolong-penolong. Hai orang-orang Arab, hai
  tuan-tuan seluruh alam ini, kepada engkaulah taqdis
  (penghormatan)Ku yang suci. Hai orang-orang yang mengadakan
  beberapa jalan yang banyak untuk membinasakan sekalian
  syaithan, dan dunia ini, kepada engkaulah taqdisKu."
 
  Suatu keterangan berharga, yang sayangnya tetap tersembunyi,
  sebab adanya peraturan kasta-kasta, dimana yang berhak
  membaca Weda hanyalah kaum Brahmana saja, sedangkan bagi
  orang diluar Brahmana, sangat tabu, apalagi bagi kasta Paria
  dan Sudra, bila saja membaca Weda atau mendengarkan
  ayat-ayatnya sekalipun, dapatlah ia dihukum mati. Mereka,
  kaum Brahmana kuatir, kalau-kalau kasta lainnya
  diperbolehkan membaca Weda, akan jatuhlah martabat dirinya,
  bahkan mungkin akan pula terbuka beberapa ajaran-ajarannya
  yang salah, sama seperti juga mengapa ummat Katolik sampai,
  dewasa ini belum "mempunyai Injil-injil yang lengkap,"
  selain daripada hanya katekesmus dan Jubilate belaka.
NABI MUHAMMAD DALAM KITAB NABI MALAKHI
 
  Didalam kitab Nabi Malakhi pasal 3 :1: 2 dinyatakan:
 
  "Bahwasanya Aku menyuruhkan utusanku, yang menyediakan jalan
  dihadapan haderatku, dan dengan segera akan datang, kepada
  ka'abahnya Tuhan, yang kamu rindukan itu. Bahwasanya ia akan
  datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Tetapi
  siapakah gerangan akan menderita hari kedatangannya? Dan
  siapa tahan berdiri apabila kelihatanlah dia? Karena iapun
  akan seperti api pandai emas dan akan seperti sabun binara."
 
  "Akan datang seorang utusan," yang seperti nyala api dan
  sabun binara. Kedatangannya dengan membawa anasir-anasir
  yang panas, keras seperti sabun binara. Ia tidak datang
  seperti Yesus yang lembut dan "sunyi senyapnya." Iapun tidak
  bersikap selemah lembut Yesus, yang mengasuh ummat seperti
  seekor induk ayam mengumpulkan dan menaungi anak-anaknya.
  Alangkah penyabarnya Yesus ini. Tetapi akan orang yang
  datang sesudah Yesus itu? Dengan panas seperti panasnya api
  pandai emas jua ia membakar bumi Arabia bahkan sampai ke
  ujung Hispanola dengan seruan jihadnya yang sangat
  menggetarkan hati lawan lawannya: "Allahu Akbar."
 NABI MUHAMMAD DALAM KITAB ORANG PARSI
 
  Selainnya dari Weda, nama Muhammad dapat pula kita jumpai
  dalam kitab orang Parsi. Kita baca umpamanya dalam Kitab
  Datasir 14, berkatalah Susan, Nabi orang Parsi: "Apabila
  orang-orang Parsi sudah terjerumus dalam budi pekerti yang
  begitu rendah,"'maka seorang akan lahir ditanah Arab" yang
  pengikut-pengikutnya membalikkan takhta kerajaan agama dan
  segala barang mereka itu. Seseorang yang berkepala batu yang
  amat berkuasa di Parsi akan dihalaukan. Rumah yang didirikan
  itu, dimana berhala-berhala banyak terdapat disitu akan
  disucikan daripada berhala-berhala itu, dan banyak
  orang-orang akan menjalankan shalatnya dengan menghadap
  mukanya ke ka'abah. Pengikut-pengikutnya akan menawan
  kota-kota Persi, Taush dan Bulhuh serta lain-lain tempat
  besar sekelilingnya. Rakyat akan kacau menjadi satu, dan
  orang pandai-pandai di tanah Persi akan menggabungkan diri
  dengannya."
 
  Alangkah tepatnya nubuatan ini, yang digenapi pada tahun 17
  Hijrah atau Mei 638M didalam pemerintahan Khalifah Umar bin
  Khaththab pasukan-pasukan Islam menyerbu ke Persia, dan
  gugurlah takhta kerajaan orang Persi. Rajanya yang
  kejam-melarikan diri ke Asyria meminta suaka. Hal ini tepat
  29 tahun sesudah kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. Heran,
  heran benar saya jadinya kalau Kraemer, doctor orientalis
  barat menuliskan keadaan Muhammad sebagai "seorang yang
  kurang Ilmu" - "pawang unta" - "Muhammad yang tidak pernah
  melihat Qur'an yang sekarang ini." (Apakah Yesus dan Paulus
  juga sudah melihat Injil yang seperti sekarang ini
  Doctor???). Yang kemudian, oleh pengikut-pengikutnya
  dikhayalkan Muhammad pernah naik ke surga. "Qur'an adalah
  hanya karangan Muhammad yang dipaksakan kepada
  pengikut-pengikutnya, berisi jiplakan Perjanjian Lama yang
  bersifat sajak yang kadang kadang sangat pelong bunyinya dan
  dibuat-buatnya saja" (supaya lebih puas, bagaimana dan
  sampai dimana penilaian Dr. Kraemer, baiklah dibaca saja
  buku "Agama Islam" karangan Dr. Kraemer, yang diterbitkan
  oleh BPK Kwitang 22 Jakarta terbitan tahun 1953).
 NABI MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA
 
  Didalam perjanjian lama, kita dapat pula menjumpai tentang
  Muhammad ini, misalnya dalam kitab Ulangan 18 :18 yang
  bunyinya:
 
  "Maka pada masa itu berfirmanlah Allah kepadaku, benarlah
  perkataan mereka itu. Bahwa Aku akan menjadikan bagi mereka
  itu seorang Nabi diantara segala saudara-saudaranya yang
  seperti engkau ya Musa. dan Aku akan memberikan segala
  firmanKu dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan segala
  yang Kusuruh akan dia."
 
  Dalam ayat ini dijelaskan akan kedatangan seorang Nabi yang
  sebesar Nabi Musa, yang datangnya dari antara
  saudara-saudara Nabi Musa. Allah sudah terlalu kesal
  terhadap pembangkangan bangsa Israel. Itulah sebabnya Allah
  tidak lagl akan membangkitkan Nabi-nabinya dari keturunan
  Israel (Yahudi) tetapi dari pada saudara Israel, yaitu Arab.
  Ini kuat, sebab kalau ditarik garis keturunan yang lurus,
  maka Nabi Musa adalah keturunan Ishak, sedangkan Nabi
  Muhammad adalah keturunan Ismail. Ishak dan Ismail adalah
  dua bersaudara anak Ibrahim. Hal ini ditegaskan pula dalam
  kitab (Taurat Musa) Ulangan 33: 1-3 yang bunyinya:
 
  1. Bermula, maka inilah berkat yang telah diberikan Musa
  khalil Allah pada Bani Israil dahulu daripada matinya.
  2. Maka katanya: "Tuhan telah datang dari Thursina, dan
  telah terbit bagi mereka itu dari Seir. Kelihatanlah ia
  gemerlapan cahayanya dari gunung Paran, lalu datang hampir
  dengan Bukit Kades. Maka pada kanannya adalah tiang api bagi
  mereka itu."
  3. Bagaimana dikasihinya akan mereka itu, yaitu segala suku
  bangsa itu, segala kesuciannya dalam tangannya, dan mereka
  itu duduk dikakinya masing-masing akan mendapat
  perkataannya.
 
  Didalam ayat 1 dijelaskan akan hikmah ini, suatu berkat,
  suatu kebahagiaan yang diberikan oleh Musa khalil Allah
  untuk Bani Israil. Ayat ke-2 membicarakan lebih jauh isi
  dari hikmak ini, yaitu tentang tiga tempat: Thursina, Seir
  dan Paran. Thursina adalah bukit dimana Nabi Musa a.s.
  mendapatkan dua log batu dan Tauratnya dari Allah, Seir
  menyebutkan suatu bukit ditanah Kanaan yang dalam hal ini
  menunjukkan dimana gerangan Nabi Isa a.s. akan lahir, yakni
  di Baitlahim, sedangkan tempat ketiga "Paran" namanya adalah
  menunjukkan di mana Nabi Muhammad akan lahir, sebab Paran
  itulah nama Mekkah yang aslinya. Pada tempat ketiga akan
  muncul seseorang. Siapakah Dia? Yaitu yang datang hampir
  atau mendekati Kades yang artinya Baitullah. Alangkah
  hebatnya tiang yang muncul dari Paran ini, yaitu Tiang Api,
  (suatu kesalahan lagi. Dalam Perjanjian Lama berbahasa
  Belanda disebutkan bukan tiang api, tetapi Hukum Api
  (Vuurwet) suatu unsur yang sanggup dan akan dapat
  membinasakan unsur-unsur kimia apapun didepannya, apakah ia
  baja sekalipun. Jadi yang dimaksud dengan tiang atau hukum
  api, ialah sudah tentu munculnya suatu agama atau keyakinan
  yang sendi-sendinya sangat kuat, sebagaimana tiang api
  itupun kuat. Agama apakah yang muncul dari Paran? Tidak ada
  duanya, selain agama Islam yang mempunyia 4 sendi yang kokoh
  yaitu Tauhid (Keesaan Tuhan), Ibadah (sembahyang dan puasa
  serta haji), Muamalah (cinta sesama manusia, sosialis yang
  merata), dan Akhlak (budi luhur manusia).
 
  Ayat ke-3 selanjutnya menggambarkan betapa bangsa itu lalu
  dikasihi oleh Allah, serta berkenan menerima
  perkataan-perkataan dari Dia, yang muncul dari Mekkah
  (Paran) itu. Kesimpulan yang diperoleh dari seluruh tafsiran
  ini, ialah: ,"Dari Mekkah akan datang Nabi itu, yaitu Nabi
  Muhammad s.a.w."
 NABI MUHAMMAD DALAM KITAB NABI YESAYA
 
  Kitab Nabi Yesaya pasal 41 ayat 1-4 bunyinya:
 
  1. Berdiam dirilah kamu hai sekalian pulau, hendaklah segala
  bangsa memperbaharui kuat dan kuasanya, serta datang kemari,
  hendaklah mereka itu memutuskan hukum. Kami hendak
  bersama-sama datang hampir akan berhukum.
  2. Siapa gerangan yang, sudah membangkitkan Dia dari musyrik
  dan bertemu dengan segala kebenaran pada segala langkahnya?
  Siapa Dia, yang menyerahkan segala orang-orang kafir
  dihadapan haderatnya dan akan memberikan kuasa atas segala
  raja-raja dan menyerahkan mereka seperti duli dan kepada
  busurnya seperti jerami diterbangkan angin?
  3. Pada masa diusirnya mereka itu? Dengan selamat juga ia
  terus kepada jalan yang belum pernah dilangkahinya,
  4. Siapa gerangan sudah mengadakan dan membuat dia, sambil
  memanggil segala bangsa asal mulanya. Aku ini Tuhan yang
  pertama, maka Aku ini yang kemudian sama saja.
 
  Didalam kutipan tadi, juga dijelaskan lagi, betapa nabi itu
  akan mengadakan peperangan dan akan mengalahkan orang orang
  dan raja-raja kafir sekalipun. Didalam ayat ke-3
  diceriterakan betapa Nabi itu harus, "Hijrah" ke tanah yang
  belum pernah dijejakinya, dengan selamat. Hal ini
  mengingatkan kita kepada "Hijrah Rasulullah" dari Mekkah ke
  Medinah dengan selamat. Ayat ke-2 menceriterakan bagaimana
  Muhammad mengalahkan raja-raja dan orang-orang kafir hanya
  sebagai duli yang diterbangkan angin, serta
  anakpanah-anakpanah lawan yang seolah-olah hanya jerami
  belaka, artinya tidak sampai melumpuhkan Muhammad dan
  tentaranya. Yesus belum pernah melakukan peperangan selama
  hidupnya. Sebab doktrin Yesus kita kenal yaitu: Bila
  ditempeleng pipi kiri berikanlah pula pipi yang kanan, dan
  cintailah sesamamu manusia, bahkan musuhmu juga. Dengan
  doktrin ini Yesus tidak mungkin akan mengadakan
  peperangan-peperangan dan serbuan, apalagi Yesus bukankah
  pernah mengatakan, bahwa kerajaannya bukanlah di dunia ini?
  (Yahya 18: 36)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ekspresi merupakan estetika terindah setelah keindahan estetik TUHAN. karenanya ekspresikan setiap apayang kau lihat, dengar, ucap dan rasa agar kau merasakan kehadiran TUHAN